Berbagai jenis karang keras, karang lunak, ikan karang
dan hewan-hewan invertebrate yang menjadi penghuni bawah air Pulau
Kapoposang mewakili hampir seluruh spesies yang ada di Sulawesi Selatan.
Ditunjang dengan bentuk profil terumbu karang berupa dinding karang
(wall) dengan kedalaman mencapai ratusan meter adalah daya tarik
tersendiri bagi penyelam professional yang ingin melakukan penyelaman
dalam (Deep Dive).
Potensi Ekowisata Pulau Kapoposang
Ketika mendengar nama Pulau Kapoposang,
tentunya sudah tidak asing lagi di telinga para penggiat olahraga selam
(diving) di Sulawesi Selatan. Bagi kalangan penyelam profesional yang
biasa melakukan aktivitasnya di Kepulauan Spermonde yang dahulu bernama
Kepulauan Sangkarang, Pulau Kapoposang menjanjikan pemandangan pesona
bawah air yang tidak ada duanya di Kepulauan Spermonde.
Berbagai jenis karang keras, karang lunak, ikan karang
dan hewan-hewan invertebrate yang menjadi penghuni bawah air Pulau
Kapoposang mewakili hampir seluruh spesies yang ada di Sulawesi Selatan.
Ditunjang dengan bentuk profil terumbu karang berupa dinding karang
(wall) dengan kedalaman mencapai ratusan meter adalah daya tarik
tersendiri bagi penyelam professional yang ingin melakukan penyelaman
dalam (Deep Dive).Paparan terumbu karang
cukup luas mengelilingi Pulau Kapoposang dan memanjang ke arah barat.
Berdasarkan hasil perhitungan peta tematik Pulau Kapoposang, didapatkan
total luas reef flat adalah sebesar 1.156 Ha,dengan kondisi terumbu karang yang relatif masih baik, khususnya di rataan terumbu di sisi barat laut. Tutupan karang hidup di daerah reef edge cukup tinggi yakni rata‐rata 54% dari total tutupan makrobentik di rataan terumbu. Sedangkan di daerah reef top penutupan karang hidupnya hanya 28%. Pada sisi selatan pulau terlihat adanya cekungan‐cekungan hancuran karang berdiameter 2 hingga 3 meter bekas aktifitas penangkapan ikan dengan menggunakan bom ikan di masa lalu. Walaupun kondisi terumbu umumnya relatif baik, namun persentase karang mati (DC) dan karang mati yang tertutup alga (DCA) masih relatif tinggi (27%).
Bagi yang belum mengetahui Pulau Kapoposang, Pulau ini merupakan salah satu dari enam pulau yang masuk ke dalam Kawasan Konservasi Taman Wisata Perairan Kepulauan Kapoposang yang saat ini di bawah pengelolaan Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang- Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Bagi yang belum mengetahui Pulau Kapoposang, Pulau ini merupakan salah satu dari enam pulau yang masuk ke dalam Kawasan Konservasi Taman Wisata Perairan Kepulauan Kapoposang yang saat ini di bawah pengelolaan Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang- Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Secara administratif berada dalam
wilayah Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan, dengan luasan
sebesar 50. 000 hektar dan memiliki panjang batas 103 km. Posisi
geografis kawasan ini berada di 118o 54’ 00 BT – 119o 10’ 00’’ BT dan
04o37’00’’ LS – 04o 52’ 00’’ LS. Taman Wisata Perairan Kepulauan
Kapoposang terdiri atas tiga pulau berpenghuni yaitu Pulau Kapoposang,
Pulau Papandangan, dan Pulau Gondong Bali. Selain itu juga memiliki tiga
pulau kecil berpasir putih yang tidak berpenghuni yaitu Pulau Suranti,
Pulau Pamanggangang, dan Pulau Tambakhulu.
Sebagai destinasi wisata bahari
andalan di Provinsi Sulawesi Selatan, Pulau Kapoposang mempunyai potensi
pesona bawah air yang sangat memanjakan mata para pengunjung dan siap
untuk dieksplore di Pulau ini. Ada beberapa titik andalan bagi para
penyelam yang ingin menikmati pesona bawah air Pulau Kapoposang antara
lain Titik Penyelaman Gua (Cave Point), Titik Hiu (Shark Point), dan
Titik Penyelaman Penyu (Turtle Point). Khusus mengenai titik penyu
(turtle point) Pulau Kapoposang memiliki satu titik khusus yang
merupakan habitat alami bagi Penyu Sisik (Erethmochelys imbricata).
Penyu Sisik di Pulau Kapoposang sangat jinak karena jarang di ganggu
oleh masyarakat sekitar, jika di tempat lain wisatawan hanya dapat
melihat penyu di darat, maka di tempat ini anda dapat berenang, berfoto,
bahkan anda dapat menyentuh langsung penyu sisik di dalam laut.
untuk bertemu dengan spesies unik ini, anda cukup melakukan penyelaman
selama kurang lebih satu setangah jam di titik ini dan menyelam sejauh
kurang lebih 500 meter maka anda dapat menyaksikan puluhan penyu sisik
berbagai ukuran berenang bebas di antara keindahan terumbu karang. Terkadang penyu sisik juga dapat ditemukan sedang beristirahat diantara gua-gua (cave) di dinding (wall) karang.
Beberapa lokasi di Pulau Kapoposang
teridentifikasi sebagai daerah tempat bertelur bagi Penyu Sisik, dari
Bulan Desember-April merupakan musim bertelur bagi spesies ini. Namun
sayangnya sampai saat ini belum ada upaya-upaya penangkarang Penyu dari
instansi terkait, penangkaran penyu di tempat ini sangat diperlukan
untuk menyelamatkan penyu dari kepunahan. Mengingat spesies ini sangat
rentan terhadap gangguan, baik itu dari manusia maupun dari predator.